BANJARBARU – Aipda Hendrik Yunika menceritakan pengalamannya selama bertugas di Sat Resnarkoba Polres Banjarbaru saat menjadi narasumber yang diikuti para awak media dalam pelatihan P4GN BNN Banjarbaru yang dilaksanakan di Hotel Roditha, Kamis (22/8/2024).
Nama lengkap Hendrik Yunika atau yang kerap disapa Hendrik merupakan pria kelahiran asal Kota Banjarmasin dan memulai karirnya dengan penempatan di Polres Banjarbaru.
Hingga Tahun 2024 ini dirinya telah mengabdi 15 tahun di Polres Banjarbaru dan menjadi anggota dari Satuan Reserse Narkoba dan dirinya telah berhasil mengungkap berbagai kasus peredaran narkoba di Kota Idaman hingga meraih berbagai penghargaan baik dari Kapolres Banjarbaru dan Kapolda Kalimantan Selatan.
“Saya punya banyak pengalaman dan memahami berbagai modus dari masifnya peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba. Dari suami istri yang jadi pengedar narkoba sampai ada nyimpan sabu dalam celana dalam,” tuturnya saat memberikan materi.
Kata dia, selama bertugas banyak tantangan dilewati, tetapi hal itu tak jadi penghalang dalam memberantas peredaran narkotika didalam Kota Banjarbaru hingga pengembangan kasus ke berbagai Kota dan berbagai Provinsi.
Para pelaku yang terlibat pengedaran narkoba, khususnya perempuan, sering kali terpaksa melakukan jual beli barang haram itu karena gaya hidup.
“Narkoba bisa merusak taraf ekonomi seseorang. Setelah menggunakan barang haram tersebut biasanya bermain judi online. Jika menang, uang yang ada dibelikan narkoba dan jika kalah nantinya akan merembet ke pinjaman online bahkan bisa bunuh diri akibat terjerat utang” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BNN Banjarbaru, AKBP Arif Wahyu Bibitharta mengatakan, pelatihan tematik yang menyasar awak media ini merupakan bentuk sosialisasi bahaya narkotika di masyarakat.
“Harapannya, baik peredaran dan penggunaan narkotika di Banjarbaru bisa mengalami penurunan. Apalagi peran media sangat penting untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat,” tegasnya. (Rhn32)