Banjarbaru – Pastikan berlangsung tertib dan kondusif, Kepolisian Resor Banjarbaru melaksanakan pengamanan dalam aksi penyampaian pendapat di muka umum yang dilakukan oleh Mahasiswa Pecinta Alam Gramenia Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru, Jumat (13/10/2023) sore. Aksi ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia yang jatuh setiap tanggal 16 Oktober.
Sebanyak puluhan Mahasiswa dan Mahasiswi dari Gramenia Fakultas Pertanian ULM berkumpul di Bundaran Simpang Empat Kota Banjarbaru untuk menyampaikan pandangan mereka terkait isu-isu keberlanjutan dan keberagaman pangan serta bidang pertanian maupun perkebunan. Para Mahasiswa juga melakukan aksi teatrikal dengan membawa poster-poster bertuliskan tuntutan mereka. Selain itu para peserta aksi juga membentangkan spanduk bertuliskan “PULIHKAN KALSEL”.
Kapolres Banjarbaru, AKBP Dody Harza Kusumah, S.I.K., S.H., M.Si., melalui Kasat Samapta Polres Banjarbaru AKP Siswadi mengatakan bahwa pihaknya mendukung aksi penyampaian pendapat di muka umum yang dilakukan oleh Mahasiswa Pecinta Alam Gramenia. Menurutnya, aksi tersebut merupakan salah satu bentuk partisipasi masyarakat dalam mengawal pembangunan yang berkelanjutan.
“Kami sangat menghargai inisiatif para Mahasiswa dalam menyuarakan pandangan mereka terkait keberlanjutan pangan dan juga isu-isu lainnya. Pengamanan yang kami lakukan adalah untuk memastikan kelancaran dan keamanan jalannya aksi ini serta memastikan masyarakat atau pengguna jalan lainnya tetap bisa beraktivitas seperti biasa,” ucapnya.
Dalam aksi tersebut, para Mahasiswa menyampaikan sejumlah tuntutan, antara lain:
- Mendesak pemerintah untuk menurunkan harga pupuk dan segala macam obat baik pertanian maupun perkebunan serta memberikan akses yang mudah kepada Petani.
- Mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan konflik pertanian dan perkebunan warga dengan perusahaan perusak lingkungan yang menyebabkan rusaknya lahan kelola rakyat.
- Mendesak pemerintah untuk melakukan perbaikan dan pemulihan kepada para Petani yang lahannya terdampak bencana alam ataupun bencana yang dibuat perusahaan perusak lingkungan.
- Mendesak Gubernur Kalimantan Selatan untuk membuat regulasi yang jelas mengatur harga jual bahan pangan hasil dari perkebunan dan pertanian yang berpihak kepada para Petani.
- Mabes Polri dan Kapolda Kalimantan Selatan harus segera melakukan penegakan hukum terhadap perusak lingkungan, khususnya pertambangan dan perkebunan sawit, dan kejahatan lingkungan yang menimbulkan kerusakan pada lahan masyarakat.
- Mendesak pemerintah untuk berkomitmen dan melaksanakan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas bahan pangan.
- Pemerintah harus mengehentikan izin baru pada korporat perusak lingkungan, izin sering kali menyebabkan kerusakan lingkungan yang berakibat pada kelangkaan bahan pangan.
Selain melakukan orasi dan membacakan press release, dalam aksi peringatan hari pangan sedunia ini, para Mahasiswa juga turut membagikan sebanyak 400 bungkus sayur-sayuran segar kepada masyarakat yang melintas di sekitaran bundaran simpang 4.
Aksi penyampaian pendapat oleh Mahasiswa Pecinta Alam Gramenia Fakultas Pertanian ULM di Banjarbaru ini memberikan gambaran bahwa semakin banyak generasi muda yang peduli terhadap isu-isu keberlanjutan dan lingkungan hidup, serta aktif berpartisipasi dalam menyuarakan pendapat mereka untuk menciptakan perubahan melaui kegiatan yang bernilai positif.